Jumat, 12 November 2021

Keefektifan PCR dan Antigen sebelum Melakukan Perjalanan

Assalamualaikum wr wb



Masih betah dirumah? Atau sudah ada rencana untuk jalan bersama keluarga? Boleh saja asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada, jangan sampai perjalaann yang akan kita lakukan gagal ditengah jalan.






Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Jawa dan Bali memang sudah memasuki level 2, akan tetapi kita tetap tidak boleh lengah apalagi abai akan protokol kesehatam karena protokol kesehatan itu merupakan pintu yang menentukan kenaikan level PPKM. 


Kebijakan akan syarat dan ketentuan melakukan perjalanan memang saat ini sedang ramai di perbincangkan apalagi saat ini pemerintah terus memperbaiki aturan yang terkait termasuk aturan bagi pelaku perjalanan darat, laut, dan udara.


Seperti halnya peraturan berdasarkan surat edaran satgas covid 19 nomor 22 tahun 2021 yang diberlakukan tanggal 2 November 2021 banyak dikeluhkan oleh berbagai pihak khususnya pelaku perjalanan sehingga terjadi penolakan ketika akan melakukan perjalanan melalui udara. Sebenarnya hal apa yang membuat pemerintah melakukan perubahan tersebut?


Pada Rabu 10 Nov 2021 ruang publik KBR yang dipersembahkan oleh PMI (Palang Merah Indonesia) dan didukung oleh IFRC mengangkat topik ini dengan tema "PCR dan Antigen sebagai Syarat Perjalanan".


Acara tersebut disiarkan di 100 radio jaringan KBR di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua dan disiarkan pula di radio 104,2 MSTri FM Jakarta serta live streaming via website KBR.id dan YouTube berita KBR.





Ruang publik ini menghadirkan 2 narasumber yaitu : 

- dr. Pandu Riono, MPH. Ph.D, seorang epidemiolog dari fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia

- Dicky Pelupessy, Ph.D, seorang kolaborator ilmuwan lapor covid 19 dan ketua Lab Intervensi Krisis, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia




Dan Ines Nirmala sebagai pemandu acaranya.


Pemerintah saat ini memang kerap melakukan peraturan yang berubah ubah untuk pelaku perjalanan darat, laut, dan udara sebenernya seberapa efektif kah tes PCR dan Antigen yang harus dilakukan?




Menurut bapak dr. Pandu Riono, MPH. pH.D shcreening yang dilakukan untuk para perjalanan sebenarnya bertujuan untuk mendeteksi dan menjamin apakah orang tersebut tidak terinfeksi atau berpotensi menularkan virus ke orang sekitarnya. 


Dan itu semua menurutnya cukup dengan tes antigen, apalagi perjalanan domestik yang dilakukan tidak lebih dari satu hari dan bila melakukan tes PCR, dirasa menurutnya kurang efektif mengingat harga tes PCR yang dirasa masih terlalu mahal di banding harga tiket melakukan perjalanan domestik. 


Padahal peraturan sebelumnya yang diterapkan adalah bahwa pelaku perjalanan yang baru melakukan vaksinasi satu kali harus PCR, akan tetapi yang sudah melakukan vaksinasi 2x cukup dengan melakukan tes antigen itu semua cukup karena orang tersebut mempunyai perilaku baik untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
 

Dan untuk kebijakan peraturan tentang perjalanan darat, laut, dan udara seharusnya pemerintah juga mengajak menteri kesehatan untuk ikut menyuarakan. Karena untuk masalah testing, skrining dan yang terkait dengan masalah kesehatan adalah tanggung jawab menteri kesehatan walaupun menteri perhubungan yang menangani langsung para pelaku perjalanan. 





Bapak Dicky Pelupessy Ph.D dari sudut lapor covid 19 pun memaparkan bahwa pengendalian Covid 19 saat ini diperlukan dan harus efektif. Disamping itu tidak memberatkan masyarakat apalagi dengan keadaan masyarakat yang kurang lebih 2 tahun ini hidup di tengah pandemi. Jangan sampai masyarakat tertekan akan kebijakan dan tidak mempercayai peraturan pemerintah yang sering Berbah ubah. 


Sebenarnya apa sih perbedaan PCR dan Antigen? PCR dan Antigen merupakan tes yang sama sama untuk mengetahui keberadaan virus dan mempunyai karakteristik masing masing. 


Tes Antigen diperuntukkan untuk skrining kesehatan saja dan tidak mendiagnosis lebih lanjut karena antigen yang di tes bukan virus secara keseluruhan, yang diperiksa protein virus nya yang merupakan bagian dari virus dan itu terdeteksi kalau jumlah virusnya banyak. Jadi pada awal infeksi apabila virus baru masuk dan belum optimal, seringkali hasil yang keluar negatif. Akan tetapi keuntungan tes antigen itu cepat tidak perlu persyaratan yang rumit, dalam waktu singkat kita dapat mengetahui hasilnya.


Kalau ternyata reaktif hasilnya menunjukkan bahwa orang tersebut virusnya sedang tinggi tinggi nya atau berpotensi untuk menularkan. Pada awal infeksi memang seringkali negatif dan itu dinamakan negatif palsu karena kemampuan membawa virusnya atau menularkan nya tidak setinggi apabila hasilnya reaktif. Maka dari itu tes Antigen hanya berlaku untuk satu hari saja karena hanya menentukan fase menularkan atau tidak.


Sedangkan PCR jauh lebih sensitif karena dia benar benar menggunakan metode amplifikasi, jadi walaupun virusnya sedikit tetap terdeteksi dan itu semua tidak bisa sembarangan karena harus memerlukan tes laboratorium yang lengkap. 


Akan tetapi seperti yang kita ketahui, PCR dan Antigen hanya satu langkah yang di lakukan untuk pengandalian Covid 19. Selain itu ada 5M yang tetap kita terapkan di kehidupan sehari-hari.


Kita sebagai masyarakat yang baik harus pintar mencari informasi yang tepat karena masyarakat merupakan tonggak yang membantu mengendalikan pandemi covid 19 ini.


Untuk harga PCR dan Antigen yang berbeda beda memang saat ini menjadi polemik yang terjadi di tengah masyarakat, seharusnya pemerintah lebih transparan dan lebih mengkomunikasikan agar timbul kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, sehingga mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan tindakan terhadap upaya peningkatan pengendalian pandemi. 


Dan masyarakat pun harus sadar bahwa pengendalian pandemi ini harus dilakukan bersama sama dan bahu membahu bersama pemerintah. 


Selain tes PCR, antigen, dan tes lainnya protokol kesehatan dan vaksinasi tetap harus diutamakan. Dan terbukti Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil mengendalikan pandemi, dan semoga Indonesia lekas terbebas dari pandemi. 
Aamiin...


Terima kasih,
Wassalam.

8 komentar:

  1. Pernah batalin penerbangan waktu tahu anak ribet harus test pcr. Lebih baik di rumah aja tidak pergi dahulu

    BalasHapus
  2. Untungnya harga pcr dan antigen udah menurun, jadi banyak yang mau dites sebelum berpergian ya mba

    BalasHapus
  3. Yang penting sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi fit, dan persiapkan juga buat tes biar gak grasak-grusuk ya

    BalasHapus
  4. Belum pernah tes PCR karena emang gak kemana2, di rumah aja. Kmrn2 booming soal PCR ini kan saya jd kepo sebenarnya bagaimana soal ini. Ah sekarang kalo mau kemana2 kudu persiapan ya, salah satunya dg tes PCR ini

    BalasHapus
  5. Sebelum acara ini ada, aku masih bingung banget perbedaan PCR dan Antigen serta kenapa harganya kok mahal banget

    BalasHapus
  6. Masih bingung sih sebenarnya,kenapa biaya untuk PCR sama Antigen itu kok beda ya ? Tapi kita pun gak bisa dipungkiri kalau ingin perjalanan jauh mesti patuh sama protokol yang ada.

    BalasHapus
  7. Untung kebijakan yang baru hanya mewajibkan pcr buat yang belum vaksin saja. Sementara yg sudah vaksin lengkap cuma perlu test antigen. Tapi msh penasaran, knp genose tdk dijadikan pilihan untuk test screening ya?

    BalasHapus
  8. tes PCR emang lebih efektif buat mendiagnosa Covid-19 ya mba sayangnya harganya mahal, hemm, makanya lebih banyak yg setuju tes antigen aja buat screening perjalanan

    BalasHapus