Jumat, 17 September 2021

Yuk Vaksin, Sayangi diri dan Orang di Sekitar kita

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Negara yang kuat adalah negara yang sehat, dan tentunya masyarakatnya juga sehat.. tidak seperti yang kita alami saat ini. Hampir kurang lebih 1,5 tahun kita hidup berdampingan dengan pandemi covid-19 yang berdampak pada lumpuhnya sektor ekonomi, sosial, pendidikan, maupun di bidang pendidikan.


Segala upaya dilakukan pemerintah dalam mengurangi bahkan menghapuskan pandemi, salah satunya dengan melakukan vaksin Covid-19 di setiap lapisan masyarakat.


Seperti halnya yang dilakukan oleh PMI (Palang merah remaja) yang di dukung IFRC dan Kantor Berita Radio Republik Indonesia yang mengadakan acara live streaming melalui Ruang Publik KBR dan via zoom. Yang disiarkan ke 100 radio jaringan KBR dan 104,2 MSTri FM Jakarta, dengan Rizal Wijaya sebagai penyiarnya.




Acara ini di adakan pada Rabu 15 September 2021 lalu yang mengusung tema "Efektivitas Jenis Vaksin Covid-19 Yang Digunakan di Indonesia" dengan narasumber:

1. dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid - Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

2. dr. Julita Sari Sundoro MSc. MPH - pakar Vaksin.


Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia telah di upayakan maksimal oleh pemerintah. Hingga Agustus 2021, ada 5 jenis vaksin yang telah tersedia, yaitu Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer dan Sinopharm. Kelima vaksin tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


Dan pada 7 September lalu BPOM kembali menerbitkan vaksin Covid-19 jenis baru yaitu vaksin Janssen dan vaksin Convidecia. Dan kini ada 9 jenis vaksin yang mendapakan ijin  untuk penggunaan nya di Indonesia. Diharapkan dengan penambahan jenis vaksin Covid-19 dapat meningkatkan cakupan vaksinasi untuk segera mencapai herd immunity.




Menurut ibu dr. Julita Sari, semua jenis vaksin yang telah mendapatkan izin edar di Indonesia sudah melewati pengkajian yang intensif dari Komnas POJ ( komite nasional penilaian obat jual) termasuk vaksin yang terdiri para pakar yang mereka semua mereview semua dokumen yang masuk sehingga BPOM dapat menerbitkan izin edar. Setelah itu akan di kaji oleh ahli dari komite penasehat imunisasi yang akan memberi rekomendasi kepada pemerintah dalam hal ini departemen kesehatan.


Walaupun setiap jenis vaksin berbeda, akan tetapi efektivitas untuk kekebalan tubuh kita semuanya baik. Walaupun tidak menjamin 100 persen kebal dari Covid-19, akan tetapi tidak memiliki resiko yang berat apabila terpapar 


Untuk update terbaru tentang perkembangan covid-19 di Indonesia, dipaparkan oleh ibu dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid seorang juru bicara vaksin Covid-19 dari kementerian kesehatan RI. Bahwa saat ini sudah lebih dari 118 juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah di suntikkan, baik itu dosis 1,2 maupun dosis ke 3. Dosis pertama ada 74 juta, dosis kedua 42,9 juta dan dosis ketiga 820 ribu.




Vaksin Covid-19 sudah terbukti keamanannya, bahkan untuk orang yang memiliki penyakit bawaan pun bisa untuk di vaksin. Kecuali orang yang mempunyai riwayat penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan rutin, maka vaksinasi di tunda dulu atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.


Jenis vaksin memang beragam, ada yang di peruntukan untuk lansia, ibu hamil, tenaga kesehatan, bahkan anak usia diatas 12 tahun. Itu semua sesuai dengan bahan yang sudah di uji klinis yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi pada dasarnya semua vaksin sama yaitu untuk melindungi tubuh kita dari paparan virus covid-19.


Walaupun saat ini vaksin Covid-19 yang ada belum di peruntukan untuk usia 12 tahun ke bawah, karena masih dalam tahap kajian. Nah tugas kitalah yang harus melindungi populasi yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Misalnya dengan tidak membawa virus datang ke rumah, karena ini akan menjadi cluster rumahan penyebaran covid-19.


Ibu Siti Nadia pun mengatakan penyebaran vaksin untuk wilayah tertentu memang belum semua terjangkau karena kedatangan vaksin ke Indonesia yang masih bertahap. Pemerintah terus berupaya untuk memberikan vaksin terutama di wilayah Jawa-Bali untuk menyelesaikan 70 persen target kabupaten kota aglomerasi. Mengapa di Jawa-Bali di prioritaskan? Karena ini merupakan wilayah penyumbang terbesar kasus covid 19 dengan peningkatan kasus yang cepat.


Pemberian vaksin memang di berikan jarak antara dosis pertama dengan dosis selanjutnya. Itu di maksudkan untuk memberikan waktu antibody merespon vaksin yang di berikan. Dan harus di ingat untuk jenis vaksin yang di berikan pada dosis pertama, harus sama dengan vaksin dosis berikutnya.


Pemerintah juga mengawasi pandemi ini dengan sebuah aplikasi bernama Peduli Lindungi. Aplikasi ini pun dapat membantu Masyarakat memantau apakah seseorang terpapar covid-19 atau tidak. Akan tetapi Ibu Siti Nadia menjelaskan bahwa untuk yang tidak memiliki gawai, tidak perlu khawatir karena aplikasi ini bisa di gunakan untuk 4 orang, yang berarti dalam satu keluarga bisa menggunakan hanya dengan satu gawai saja. 


Jadi sudah tidak ada kekhawatiran kan tentang vaksin? Selain prokes yang sudah kita lakukan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas,dan  menjauhi kerumunan, vaksin terbukti sangat penting.


Perlu di catat, semua vaksin sama baik, jangan menunda dan memilih vaksin, karena jika tidak vaksin kita akan lebih mudah terpapar virus covid-19, apalagi kepada orang yang kita cintai, jangan sampai menyesal.


Walaupun angka covid-19 sudah menurun, kita tidak boleh lengah dan tetap harus vaksin, agar pandemi lekas usai dan Indonesia kembali menjadi negara yang kuat, Aamiin..


Terima kasih,

Wassalam.






7 komentar:

  1. Acaranya keren KBR, sayang gak ikut nonton, vaksin untuk lansia dan ibu hamil sudah ada, kalau untuk orang dengan penyakit tertentu ky diabets sudah ada belum ya mom yettie? NurS

    BalasHapus
  2. Amiin... Dengan akan informasi ini masyarakat sadar akan penting vaksin.. Dan jangan pilih pilih vaksin ya

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah aku udah 2x vaksin, msh nunggu wkt utk vaksin ke-3. Semoga WNI bisa vaksin semua.

    BalasHapus
  4. Baru kenalan nih sama dua vaksin baru yang disebutkan tadi. Yah apapun jenis vaksinnya semua memiliki manfaat yang sama yaitu bangun imun tubuh

    BalasHapus
  5. Jangan pilih pilih pake vaksin dengan varian apa saja, karena semuanya sudah teruji di bpom. Yuk yg belum vaksin disegerakan, karena mencegah lebih baik dari pada pengobatan

    BalasHapus
  6. Semoga makin banyak yg sadar akan kepentingan vaksinasi ya, biar masyarakat kita ga mudah terjangkit virus kedepannya, aamiin

    BalasHapus
  7. Ragam vaksin dengan manfaatnya sama yaitu bentuk antibodi. Makanya saat ada kesempatan dan kuotanya, langsung gercep aja vaksin. Yuk . Yuk..

    BalasHapus