Jumat, 21 Desember 2018

KARENA PEREMPUAN INDONESIA BISA MAJU



Assalamu alaikum Wr. Wb
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, kita selalu berlomba - lomba dengan teknologi. Ya, teknologi yang membuat orang semakin dituntut Untuk bisa segala hal. Dan teknologi pula yang semakin memanjakan penggunanya. Karena tidak bisa di pungkiri, dari usia balita sampai kakek nenek membutuhkannya. Karena suatu negara bisa maju karena teknologi nya. 

Bertempat di kawasan Plaza Festival Kuningan Jakarta Selatan tepatnya di restoran cepat saji Burger King, kami dari komunitas Sahabat blogger menghadiri undangan dari IWITA (Indonesia Women IT Association) untuk sharing session bersama membangun kesadaran perempuan terhadap teknologi digital menyongsong era industri 4.0 . Konsep yang akan kami bahas adalah digital ekonomi dan digital parenting. 




Saya akan memperkenalkan sedikit tentang IWITA. 
IWITA berdiri tanggal 9 April 2009, berkedudukan di Jakarta dan mempunyai daerah operasional di seluruh Indonesia . IWITA merupakan organisasi perempuan Indonesia tanggap teknologi informasi. Mencerdaskan perempuan Indonesia melalui teknologi informasi ini memiliki founder yang bernama Martha Simanjuntak, SE.MM. Beliau berpendapat bahwa perempuan harus mengenal dirinya dan berani tampil untuk saling menginspirasi. IWITA mempunyai misi menciptakan kesadaran perempuan Indonesia akan manfaat teknologi informasi dan peningkatan ekonomi keluarga. Memberikan masukan kepada pemerintah berkaitan dengan regulasi dan kebijaksanaan yang menyangkut bidang teknologi informasi. Serta bekerja sama dengan organisasi lainnya di dalam maupun di luar negeri dalam rangka membangun produktivitas pribadi dibidang teknologi informasi.


IWITA banyak menyelenggarakan kegiatan - kegiatan yang bertemakan pendidikan, pelatihan, seminar, lokakarya, dan sosialisasi lainnya yang berhubungan dengan bidang perempuan dan teknologi informasi. 
IWITA dalam filosofi logonya menandakan bahwa perempuan yang kuat, cerdas, berpendidikan, mengikuti perkembangan zaman, dan tanggap teknologi informasi yang cinta terhadap NKRI. Dalam kesempatan kali ini IWITA mengutus mba Mubarika Damayanti selaku ketua IWITA Jakarta untuk sharing bersama kami. Ia bergabung bersama IWITA di tahun 2018, melengkapi knowledge dibidang digital marketing.



Kalau kita lihat informasi dari APGI asosiasi pengguna digital tahun 2017, pengguna aktif sosial media adalah usia 20-35 tahun. Dan itu adalah perempuan,medianya facebook dan whatsapp. Mengapa lebih banyak perempuan dari pada laki-laki, karena terlihat dari group yang banyak di gunakan para ibu, seperti group anak sekolah, tetangga, arisan, pengajian, dan lain-lain. Dari pengguna sosial media whatsapp atau facebook, kita sudah bisa melihat oportuniti bagaimana mendatangkan finansial. Jadi kita bisa bersosialisasi dengan gadget. Manfaatkan teman - teman kita dalam tanda kutip, atau group - group tersebut untuk kita berjualan.

Dari sisi situ terlihat bahwa perempuan bisa mendatangkan income. Seperti penjualan - penjualan online, dengan smart phone semua bisa dilakukan. Tak perlu tempat untuk berjualan, tidak perlu rak-rak atau etalase untuk memajang barang dagangan kita, tidak perlu karyawan untuk jaga toko dan lain-lain. Bahkan dapat mengalahkan pasar - pasar offline seperti pasar tradisional dan mall. Karena dipasar online semua bisa kita jual. Karena betapa mudahnya memesan secara online karena indonesia mempunyai pangsa pasar yang besar.

Seperti agen pegadaian, dua tahun yang lalu mereka sudah mulai merasakan penurunan sekitar 30% sebelum mereka membuat aplikasi digital. Nah agen pegadaian itu juga merupakan oportunity bagi perempuan, misalnya kita punya toko klontong, warung atau ruko, kita bisa memulai agen pegadaian di rumah. Sistemnya bagi hasil atau profit sharing dari pegadaian.

Bisnis rumahan itu sangat menjanjikan, apalagi kita sebagai perempuan dan sebagai ibu. Kita bisa menjalankan bisnis Seiring dengan tugas kita sebagai ibu rumah tangga. Dan hendaknya kita memiliki akun yang berbeda dengan akun pribadi. Itu adalah sebagian dari literasi ekonomi.

Terkait dengan digital parenting, IWITA juga bekerja sama dengan badan perfilman nasional lebih tepat nya dengan badan sensor film, tentang deskripsi tayangan yg akan ditonton, seperti batas usia, dan genre film. Karena anak muda jaman sekarang merasa itu tidak penting lagi karena mereka bisa dengan mudahnya nonton melalui gadget. Nah lembaga ini berperan dan menggalakan sensor mandiri.  Sebagai perempuan, khususnya ibu harus menyaring bagaimana film tersebut pantas atau tidak, kita harus dapat mengedukasi tentang tayangan tersebut, lalu apakah ada kebaikan atau keburukannya, karena sangat penting sekali. Apalagi sekarang ada channel youtobe yang dengan mudahnya dapat di akses. Dan yang lebih mengkhawatirkan, ternyata indonesia adalah pengguna youtobe nomor 3 terbesar di asia, dan itu juga PR bagi perempuan khususnya ibu.

Di akhir sharing session, IWITA bagi- bagi hadiah untuk kami, instagram, facebook dan twitter terpilih yg mendapatkan bantal IWITA dan voucher Belanja.



Harapan untuk IWITA, semoga di tahun yang akan datang, IWITA tetap bersinergi dengan komunitas sahabat blogger dan mengajak Semua lapisan masyarakat khususnya para ibu dan perempuan untuk mengajak dan menyebarkan informasi yang positif dan berguna untuk kelangsungan hidup di masa depan yang lebih baik lagi.


Terima kasih
Wassalam.




6 komentar:

  1. Terima kasih sudah berbagi. Selamat hari ibu ya mbak Yetti semoga kaum ibu selalu menginspirasi bagi keluarga Indonesia. salam

    BalasHapus
  2. Kerenn ya mba yetti para ibu itu memang
    Seorang ibu msti super woman bisa apa aja..mkasih sudah berceritaa diblognyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bun.. Sama²
      Memang perempuan harus bisa segalanya..

      Hapus
  3. Zaman now penggunaan medsos makin banyak dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk menambah ilmu dan menghasilkan income, banyak juga yang sharing informasi yang positif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba laily, jika perempuannya maju, insya Allah negara juga maju

      Hapus